Thursday, February 2, 2012

The effect of modernization on family reproductive behavior


The effect of modernization on family reproductive behavior

Oleh :
Yunindyawati/I363100011


Makalah yang di tulis Richard A. Easterlin ini mencoba menganalisis perubahan perilaku reproduktif keluarga dikaitkan dengan modernisasi. Bagian pertama mengangkat arti modernisasi dan menggambarkan perubahan perilaku reproduksi keluarga dihubungkan dengan modernisasi. Bagian kedua menampilkan kerangka kerja untuk menganalisis factor-faktor determinan dari perilaku reproduktif. Pada bagian ketiga, kerangka kerja ini digunakan untuk membahas hubungan sebab akibat antara moderniasasi dan perilaku reproduktif.

ARTI MODERNISASI DAN GAMBARAN PERUBAHAN PERILAKU REPRODUKSI KELUARGA DIHUBUNGKAN DENGAN MODERNISASI
Modernisasi  adalah transformasi organisasi ekonomi, social dan politik dan pada obervasi tataran individu , adalah pertumbuhan penduduk Negara sejak pertengahan abad 18. Dari sisi ekonomi transformasi mempengaruhi pendapatan perkapita. Teknik produksi transportasi skala organissasi, input dan out put. Dari segi social demografi, akan berpengaruh signifikan pada alterasi kelahiran, kematian dan migrasi, tempat tinggal, bentuk/ukuran dan struktur keluarga, dalam siste pendidikan dan pelayanan kesehatan. Dari sisi individu manusia, modernisasi mempengaruhi perkembangan pengetahuan baru, kebebasan dari otoritas orang tua, lebih percaya science dan ambisi untuk sendiri atau memiliki anak .Perubahan perilaku reproduktif berkaitan dengan proses modernisasi, perubahan arah angka kelahiran, tekbik mengontrol angka kelahiran dan keinginan subur.
Penurunan angka kelahiran berhubungan dengan tipe ibu-ibu yang mengeluarkan waktu bekerja dan mengatualisasikan diri di luar rumah. Sehingga terjadi pengurangan generasi seiring dengan revolusi besar-besaran bagi kebebasan perempuan.

KERANGKA KERJA UNTUK MENGANALISIS FACTOR-FAKTOR DETERMINAN DARI PERILAKU REPRODUKTIF
Bentuk peraturan kelahiran seiring dengan perjalanan transisi demografi. Setiap penduduk yang berada pada transisi demografi juga akan mengalami transisi mengenai aturan kelahiran. Tahapan peraturan angka kelahiran meliputi; biologi, alami, pra modern dan modern.
Ada dua generalisasi berkaitan dengan modernisasi dan perilaku kelahiran. Pertama menekankan pada penurunan angka kelahiran dan kedua secara luas sebuah regulasi baru tentang kelahiran yang dikontrol oleh keluarga. Bentuk-bentuk kesadaran mengontrol kelahiran mengalami tiga tahap dari tidak ada pencegahan kelahiran, melakukan aborsi, kontrsepsi, dan beberapa residu aborsi akibat kegagalan kontrasepsi.
Determinan dari kelahiran antara lain; permintaan akan anak jika aturan kelahiran tidak dibiayai diberlakukan, potensi anak jika tidak ada upaya kesadaran mengontrol kelahiran dan biaya peaturan kelahiran.

KAITAN ANTARA MODERNISASI DAN DETERMINAN DARI PERILAKU REPRODUKTIF
Beberapa perubahan komplek modernisasi  berkaitan dengan perilaku kelahiran antara lain:
1.                  Inovasi dalam kesehatan public dan pelayanan medis
2.                  Inovasi pada sekolah formal dan media massa
3.                  Urbanisasi
4.                  Pengenalan barang baru
5.                  Pertumbuhan pendapatan perkapita



Perilaku reproduktif dipengaruhi aspek-aspek modernisasi, terlihat pada table berikut;



Aspek demografi
Factors through which family size is influenced
Demand for children
Potential out put
Cost of fertility regulation

Tastes
income
prices
Natural Fertililty
Survival prospects
Subjective
Market
Better health and medical care



+
+


Growth in formal education and mass media
-

-
+
+
-
-
Urbanization
-

-

-
-
-
New goods
a.      Consumer goods
b.     Fertility control
-




-
-
Percapita income growth
-
+

+
+




MODEL EFEK-EFEK MODERNISASI PADA PERILAKU REPRODUKTIF KELUARGA
1.      Efek pada motivasi untuk peraturan kelahiran
Adanya peningkatan motivasi untuk bebas membatasi kelahiran  sebagai akibat dari modernisasi. Pengaruh pada pengeluaran potensial anak mengalami peningkatan sejalan dengan peningkatan kualitas kesehatan . Pada mulanya Angka pertumbuhan penduduk mempengaruhi prospek bertahan mengarah pada motivasi penurunan kelahiran, dan kemudian mengurangi pertumbuhan penduduk.
2.      Biaya dari peraturan kelahiran
Jumlah anak tergantung pada motivasi untuk mengatur kelahiran seimbang dengan biaya untuk mengontrol kelahiran. Tiga alternative situasi yang perlu dipetimbangkan dalam biaya mengontrol kelahiran.
3.      Pola umum
Pertama, pada situasi pra modern di mana direpresentasikan keluarga ada pada situasi dimana tidak ada motivasi mengurangi kelahiran. Kedua, sebagai perkembangan modernisasi, tipe keluarga bergerak melewati ambang batas peraturan kelahiran dan kelahiran beba dikontrol. Akibatnya jumlah kelahiran turun dan kualitas bayi dan anak meningkat. Karena itu, gerak penurunan kelahiran dilakutan untuk meningkatkan prospek survival anak.
4.      Variabel  pengalaman
Perbedaan substansi  dalam pola sejarah perubahan kelahiran akan muncul tidak hanya dari variasi  di factor secular pada kerja, tetapi dari fluktuasi differensial. Pada masa pra modern variasi kelahiran berkaitan dengan pergerakan kelahiran alami. Terjadinya penyebaran penyakit, kelaparan dan kejadian serupa. Pada masyarakat modern, fluktuasinya berkaitan dengan gerak migrasi dan kondisi ekonomi.

Sumber:
Richard A. Easterlin:  Paper of Symposium on Population and The Family Honolulu, 6-15 august 1973

No comments:

Post a Comment