Wednesday, February 1, 2012

teori keluarga masa kini dan mendatang

TEORI KELUARGA SAAT INI DAN MASA MENDATANG*
(the current state and future course of family teori) bab 9
Yunindyawati**
I363100011

Teori tidak pernah berhenti karena teori adalah produk dari pemikiran manusia. Teori-teori  keluarga dalam buku ini dapat digunakan untuk memprediksi, menginterpretasi, menjelaskan, memformulasikan pertanyaan, mengintegrasiian penelitian,membuat deduksi, dan mengarahkan pada wilayah penelitian baru. Di belakang setiap teori terdapat theorist/orang yang berteori. Ide teori dibentuk dan digunakan oleh orang dalam beberapa cara, maka dapat membantu untuk memahami sesuatutentang manusia, latar belakangnya, perhatiannya, dan mungkin juga tentang keluarganya. Inetraksi komunitas akademis dan  praktisi berada pada satu harmoni maupun konflik untuk menghasilkan teori.
PERBANDINGAN TEORI
Membandingkan teori dalam buku ini dimaksudkan untuk mencapai beberapa ide sebagai salah satu yang terbaik untuk bisa diterapkan dalam fenomena khusus keluarga dan pertanyaan khusus tentang fenomena itu. Pada bagian ini  beberapa dimensi teori dipakai untuk  membangun sebuah tipologi metateori. Menempatkan objek dalam kategori persamaan dan perbedaannya.
SEKUP DAN FOKUS
Hamper semua teori yang disajikan dalam buku ini didasarkan pada asumsi tentang unit analisis yang berisi terapan  penjelasan. Cara yang nyaman untuk menganalisis perbedaan dalam sekup dan asumsi adalah mengidentifikasi level atau level analisis teori yang digunakan.
Level analisis

Individual
Hubungan
Kelompok keluarga
Institusi
Pertukaran
Interaksi simbolik
Ekologi, sistem,  perkembangan
Konflik, Perkembangan
Menjelaskan interaksi antar anggota keluarga
Interaksi  orang tua-anak, interaksi saudara
Memahami perilaku keluarga sebagai sebuah kelompok menggunakan pespekstif organisasi
Norma-norma, paksaan ekonomi, periode sejarah keluarga; focus pada paksaan dan proses yang mempengaruhi keluarga dari institusi lain  seperti pendidikan dan pekerjaan

 


WAKTU
Setiap teori memasukkan gagasan waktu dalam beberapa cara.  Teori ditempatkan padakontinum anatar statis dan dinamis.  Teori keluargamemisahakan skala waktu menjadi tiga; episode time, life time dan historical time.
Waktu

Statis
(tidak mengidentifikasi proses waktu, episode waktu; perulangan)
Dinamis
(tergantung pada waktu; ada tahapan transisi)
Pertukaran : episode time
Konflik : historical time
Ekologis : historical time
Sistem:  episode time
Interaksi simbolik: episode time
Perkembangan: life time


SUMBER PERUBAHAN
Sumber utama perubahan

Endogenes
Eksogenes
Pertukaran: individu mempunyai pilihan utama
Ekologis: adaptasi dengan lingkungan di luar keluarga
interaksi simbolik: interaksi di dalam keluarga
Perkembangan: disebabkan karena institusi social
Sistem: bisa berubah dari dalam
Sistem: bisa berubah dari luar

Konflik: perubahan social penyebab konflik berada di luar unit keluarga


Tiga tahap dimensi tipologi teori

Level
Statis endogens
Statis eksogenes
Dinamis endogenes
Dinamis eksogenes
Individu
Pertukaran



Hubungan
Interaksi simbolik



Keluarga

Ekologis
Sistem
Sistem; Perkembangan
Institusi



Konflik; Perkembangan


CARA LAIN UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN TEORI KELUARGA
1.       Melihat kembali kegunaan dan fungsi teori: deskripsi, eksplanasi,prediksi, preskripsi
2.       Teori keluarga cenderung dipengaruhi oleh filosofi ilmu: positivistic; interpretative, kritis/emansipatoris
3.       Membedakan antara subjek dan objek:  materialistic (ditingkat makro menyangkut struktur social), idealistic (kepercayaan, niali, perasaan, persepsi ditingkat makro; norma sosial)
KONSTRUKSI TEORI
Teori konstruksi adalah proses yang tidak dapat dengan mudah dikomunikasikan sebagai seperangkat aturan atau sebuah bangunan blue print/cetak biru. Teori berkembang secara deduktif atau induktif atau kombinasi keduanya.
Tahap-tahap  Perkembangan dan perbaikan
Selama tahap perkembangan dasar metafora teorimenjadi focus yang lebih tajam. Metafora ini menjadi sangat presisi sebagai sebuah proposisi atau seperti model matematis. Selama tahap perbaikan, teori berkembang dengan menguji, mengkritisi, dan mengaplikasikan.
Criteria untuk evaluasi teori keluarga
1.       Konsistensi internal: tidak berisi kontradiksi
2.       Jelas dan terlihat; tidak ambigu, didefinisikan dijelaskan
3.       Kekuatan penjelasan: menjelaskan apa yang perlu dijelaskan.
4.       Koherensi: suatu teori terintegrasi dan berhubungan
5.       Pemahaman : suatu teori menyediakan sense komprehensif atas fenomena yang dikaji
6.       Sesuai empiris
7.       Dapat diuji
8.       Nilai heuristic: suatu teori muncul dari keingintahuan peneliti intelektual (studi empiris yang memuat debat dan kontroversi)
9.       Groundedness: dibangun dariinformasi yang detail
10.   Kontekstualisasi: mempertimbangkan konteks social dan sejarah
11.     Interpretative sensitive: teori merefleksikan pengalaman dan perasaan unit social
12.   Manfaat praktis: dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah social, kebijakan dan program tindakan.
Strategi-strategi
Aspek terakhir dari konstruksi teori berkaitan dengan metode.
1.       Deduksi teori keluarga dari teori yang lebih umum
2.       Kodifikasi teori partial
3.       Meminjam dari wilayah studi lain
4.       Induksi dari generalisasi penelitian empiris
5.       Integrasi konsep dan bangunan taksonomi


MASA DEPAN TEORI KELUARGA
Apakah teori keluarga bisa terus berlangsung dan diprediksi mampu berkembang? Salah satu upaya menjaga keberlangsungan teori keluarga dalam buku ini dilakukan dengan menyajikan bagaimana membangun teori. Tantangan teori keluargaadalah sebagai berikut:
PENGUJIAN DAN PERBAIKAN  KEBERLANJUTAN TEORI
1.       Penelitian tentang keluarga tidak perlu terlalu “mempertimbangkan” Pengujian teori : cenderung deskriptif dan tidak eksplanatif sehingga tidak terlalu bermanfaat.
2.       Tantangan kedua berkaitan dengan perbaikan: justru kulitas menarik dari perbaikan  yang muncul menjadi berkembang mengarahkan  scholars pada menghindari tugas penting perbaikan.
MEMBAWA KELUARGA KE DALAM TEORI KELUARGA
Kelompok keluarga sangat berbeda dengan organisasi social lainnya sehingga memformulasikan teori keluarga menjadi penting. Teori sosiologi dan psikologi diharapkan dan dibutuhkan untuk  melanjutkan teori keluarga agar bisa berguna bagipenelitian dan membangun teori.
INTEGRASI
Ditekankan dalam ilmu keluarga sebagaimana ilmu yang lain, untuk mengintegrasikan bersama,  menghindari perpecahan/pemisahan. Keluarga adalah unik maka perlu teori “special” yang pas dengan realitas keluarga.
KESIMPULAN
Enam teori dalam buku ini kaya dengan ide-ide yang menakjubkan. Tidak hanya teori dengan level analisis yang berbeda tetapi juga dalam level analisis menghadapi perbedaan variable terikat. Capaian  buku ini antara lain telah memberikan sekilas ide dari para sarjana/akademisi  yang telah berpartisipasi. Buku ini memperkenalkan kepada dunia akademis  yang tertarik untuk memahami kehidupan dan ide-ide tentang keluarga.    Melihat secara ilmu tidak ada hasil temuan dan orang yang menemukan bisa bertahan terus seiring perkembangan waktu. Hanya ide dasar dan teori yang bertahan.
BAHAN UNTUK DIPIKIRKAN
1.       Evaluasi statemen bahwa ” tidak ada yang lebih praktis dari  sebuah teori yang bagus”
2.       Telah menjadi akrab dengan teori-teori kelluarga, apakah anda memilih untuk mengembangkan salah sastu sebagai preferensi atas yang lain? Mengapa atau mengapa tidak?
3.       Pilih dua teori utama atau variasi teori dalam buku ini. Cari ketidakcocokannya, apakah perbedaan ini bisa diselesaikan? Jika ia lalu bagaimana sarannya, jika tidak diskusikan mengapa tidak.   

No comments:

Post a Comment