Wednesday, February 1, 2012

tekanan penduduk dan transformasi perempuan

DARI MASA KE MASA: TEKANAN PENDUDUK DAN TRANSFORMASI PEREMPUAN PEDESAAN*

Yunindyawati/I363100011**

Transformasi social pedesaan dapat dilihat sebagai pedesaan mengalami perubahan ekonomi, politik dan social yang sedemikian luasnya. Ciri-ciri perubahan khususnya menyangkut cara mencari nafkah, bergesernya hubungan dengan sumber daya alam, dengan pasar, dan dengan Negara. Tiga pilar ini membawa dampak signifikan bagi dinamika masyarakat pedesaan.
Dari waktu ke waktu, seiring dengan masuknya ideology kolonialisasi, modernisasi pertanian dan arus globalisasi membawa dampak perubahan secara signifikan terutama pada bergesernya  pola okupasi masyarakat desa dari agraris ke sector lain. Perubahan yang terjadi pada masyarakat pedesaan
Makalah ini mencoba melihat transformasi social pedesaan dikaitkan dengan kondisi perempuan menyangkut peran, akses dan krontol terhadap sumber daya serta relasi sosialnya dengan laki-laki. Perspektif feminism akan digunakan untuk membantu menjelaskan, menginterpretasi dan menganalisis relasi transformasi social dan perempuan pedesaan. Untuk menunjukkan tulisan ini lebih mudah dipahami secara sistematis maka stand pointnya adalah dimensi waktu transformasi social yang dicoba dibedakan menurut fase kolonialisasi, fase modernisasi (pertanian) serta fase industrialisasi dan globalisasi globalisasi.
Diskursus tentang transformasi social dapat dipahami sebagai analisis hubungan transnasional, dan pengaruhnya terhadap masyarakat  negara, komunitas local dan individual. Tulisan Stephen Castles (2001), Studying Social Transformation,  membedah studi transformasi social, dengan menunjukkan bahwa perubahan global dan meningkatnya kepentingan aliran dan jaringan transnasional di seluruh area kehidupan sosial membentuk perubahan baru bagi ilmu social.
Castles menyebutkan bahwa evolusi pengetahuan ilmu social telah meluas pada prinsip yang diperlukan bagi konstruksi dan integrasi Negara barat sebagai bentuk organisasi untuk hegemoni dan ekspansi global. Hegemoni dan ekspansi global menjadi titik penting perlunya sosiologi pengetahuan, karenanya  perubahan global dan meningkatnya kepentingan proses transnasional memerlukan pendekatan baru dari ilmu social.
Transformasi social menekankan pada perubahan cara masyarakat dan perubahan budaya    dalam merespon factor-faktor ekonomi pertumbuhan, perang dan gejolak politik (Polanyi, 1944 dalam Castles, 2001).  Transformasi utama di Barat di bawa oleh industrialisasi dan modernisasi dan akhir-akhir ini perubahan yang dikaitkan dengan  dekolonisasi, formasi Negara bangsa dan perubahan ekonomi. Castles menyebutkan perlunya definisi transformasi social baru yaitu yang lebih spesifik sebagai kerangka kerja analitis interdisipliner untuk memahami keterkaitan global dan efek/akibatnya pada regional, nasional dan local. Transformasi social dapat dilihat sebagai antithesis dari globalisasi dalam konteks dialektika dan keduanya sebagai bagian integral dan sebuah proses ideology sentral.

No comments:

Post a Comment