Thursday, February 2, 2012

pemakaian internet di kalangan dosen

PEMAKAIAN INTERNET DI KALANGAN DOSEN FISIP UNSRI

(STUDI TENTANG PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEHIDUPAN AKADEMIS)

Yunindyawati*

diterbitkan di majalah sriwijaya Unsri

ABSTRAK


Penelitian ini ingin melihat pemanfaatan internet di kalangan dosen FISIP Unsri, khususnya tentang pemanfaatan internet dalam kehidupan akademis. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Pengampulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan para dosen FISIP Unsri, telah mengenal dan memanfaatkan teknologi internet tidak hanya untuk keperluan belajar mengajar tetapi juga untuk mendapatkan informasi lain. Mayoritas dosen FISIP Unsri mengakses internet dari warung internet/warnet (54,8%). Namun ada juga yang mengakses internet dari rumah sendiri (19,4%). Website yang sering dibuka oleh para dosen FISIP Unsri adalah www.yahoo.com (30,3%) informasi yang sering dilihat melalui internet adalah informai pendidikan (16,3%). Minat para dosen terutama membuka kajian tentang ilmu sosial (32,8%), ilmu politik (29,3%) serta budaya (20,6%). Frekuensi membuka internet dalam sebulan mayoritas 1-4 kali (54,6%), biaya yang dikeluarkan setiap kali membuka internet rata-rata 6-8 ribu rupiah (31,8%). Pemanfaatan internet untuk menambah bahan kuliah relatif besar yakni 86,4% dosen mencari tambahan di internet. Sementara pemanfaatan email untuk memperlancar kegiatan akademis seperti konsultasi skripsi dan bahan kuliah hanya 31,8%.

ABSTRACT

The purpose of this research to know internet using by FISIP Unsri Lecturers, expecially about internet using in the academic atmosphere. This research is descriptive study by quantitative methode. Data collected by interview with questionare. The result of this research show that FISIP Usri lecturers was recognize and use internet technology not only to learning and teaching process but also to get another information. The majority FISIP Unsri lecturers use internet in the internet stall (warnet)(54,8%), in the home (19,4%). The website that common opened by lecturersis www.yahoo.com (30,3%). The education information (16,3%) is the most information that often see by lecturers. The lecturers interest to open spacious about social study (32,8%), political study (29,3%) and cultural study (20,6%). The majority in a month, frequenty to open internet average 1 until 4 (54,6%) and the cost that often spent by lecturers average 6-8 thousand for one open internet. Internet using by lecturers to increase material college carried out from internet (86,4%). Meanwhile, email using for thesis/paper consultation/discussion and increase material college (31,8%).




PENDAHULUAN


Internet merupakan jaringan global yang terdiri dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Awalnya, internet lahir dari proyek eksperimental kementrian pertahanan AS. Namun kemudian berkembang, tidak hanya untuk keperluan militer tetapi menyediakan pula sarana bagi peneliti untuk mengakses data sejumlah perangkat keras komputer, serta membuka jaringan yang berhubungan dengan masyarakat khususnya penyediaan data pendidikan dan penelitian (Syarif, 2004).
Di Indonesia, dari tahun ke tahun sejak internet dikembangkan, peminat fasilitas internet semakin bertambah. Hal ini nampak dari maraknya bisnis warnet di Indonesia. Para pengguna internet pun cukup bervariasi dari mahasiswa, dosen, pelajar dan masyarakat umum yang berminat memanfaatkan fasilitas internet. Mereka tertarik dengan teknologi ini karena fasilitas yang cukup banyak disediakan antara lain; internet menyimpan bermilyar informasi digital yang dapat berupa perangkat lunak, buku, katalog perpustakaan, data, suara, jurnal, laporan berkala, surat kabar, majalah,  source code dan arsip. Terdapat jutaan pangkalan data, arsip dan layanan on line yang tersedia, membuat internet bagaikan sebuah perpustakaan maya.
Situs belajar mengajar dengan menggunakan web dan internet telah bermunculan. Setidaknya terdapat beberapa situs yang berkaitan dengan proses belajar mengajar antara lain; e-learning, web based teaching and learning, web based distance education dan lainnya.
Mengingat begitu banyak fasilitas yang disediakan internet dalam menyediakan informasi khususnya situs belajar mengajar berbasis web, maka tidak heran jika para mahasiswa, pengajar/dosen memanfaatkan internet untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Hal ini pula yang menyebabkan warung internet semakin ramai dikunjungi. 
Oleh karena itu, penelitian ini mencoba melihat kaitan antara perkembangan telematika dalam hal ini internet dengan minat para dosen memanfaatkan internet sebagai sarana memperoleh bahan mengajar, menambah ilmu pengetahuan dan wawasan umum lainnya. Secara spesifik penelitian ini ingin mengetahui bagaimana dosen Fisip Unsri memanfaatkan internet serta apakah kegiatan menggunakan internet membantu proses belajar mengajar.
 
TINJAUAN PUSTAKA

Keberadaan tekknologi informasi/komunikasi berperan dalam peradaban umat manusia. Sumbangan Johan Guttenberg dari abad 15 dengan alat cetak yang dapat menggandakan materi tertulis secara massal, memberikan dorongan bagi revolusi peradaban. Buku-buku agama dan akademik yang sebelumnya hanya dikonsumsi elit agama dan kalangan aristokrat, kemudian dapat lebih luas pemanfaatannya. Setelah itu, Marconi mengawali inovasi signal elektronik. Teknologi berbasiskan perangkat transmisi dan gelombang elektromagnetik bergerak maju sangat cepat, menjadi pendukung dari berbagai moda komunikasi sebelumnya. Perpaduan antara teknologi yang dikembangkan Guttenberg dan Marconi ini, terakhir melahirkan teknologi komputer, tiruan dari otak manusia dengan peningkatan kemampuan yang berlipat ganda. Penggabungan komputer dengan telekomunikasi melahirkan suatu fenomena yang mengubah konfigurasi model konvensional, dengan melahirkan kenyataan dalam dimensi ketiga. Jika dimensi pertama adalah kenyataan keras dalam kehidupan empiris (biasa juga disebut “hard reality”), dimensi kedua merupakan kenyataan dalam kehidupan simbolik dan nilai-nilai yang dibentuk (dipadankan dengan sebutan “soft reality”), maka dimensi ketiga dikenal kenyataan maya (virtual reality) yang melahirkan suatu format masyarakat lainnya (Siregar, 2002). Salah satu bentuk dunia maya adalah internet. Internet merupakan jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer di seluruh dunia melalui saluran tetepon, satelit dan sistem komunikasi lainnya (Ellsworth &Ellworth, 1997 dalam Abrar, 2003).
Salah satu fasilitas internet adalah adanya ruang e-mail. E-mail menurut Peter Kollock dan Marc A. Smith, adalah wahana yang paling tua dan popular sebagai pengakses informasi superhighway. E-mail memungkinkan seorang individu mengirimkan pesannya langsung ke individu lain dalam waktu yang cepat. Tetapi tidak tertutup kemungkinan e-mail digunakan untuk berkomunikasi pada banyak orang, misalnya dengan mengirimkan pesan pada sebuah kelompok alamat dan kelompok alamat ini mengirimkannya pada nomor-nomor e-mail lain yang termasuk dalam mailing listnya (Abrar, 2003).  Situs belajar mengajar telah bermunculan dari yang bersifat komersial sampai yang gratis. Beberapa fasilitas informasi yang dapat diperoleh dari internet antara lain:
a.       E-learning
b.      Perpustakaan Elektronik
c.       Data base
d.      Open source
e.       Mailing list
Dari berbagai fasilitas tersebut mahasiswa dan pengajar/dosen dapat   memanfaatkannya sebagai bahan perkuliahan. Setidaknya internet dapat menjadi salah satu media pengajaran antara mahasiswa dan dosen, atau menjadi sarana mencari bahan perkuliahan/penunjang proses belajar mengajar.
Pada internet, pendidik/dosen dapat menampilkan banyak informasi mengenai perkuliahan yang diasuhnya. Ia dapat menampilkan satuan acara perkuliahan, sinopsis perkuliahan, rencana perkuliahan dan bahan ajarnyya baik berupa hand out atau modul belajar (Suharman, 2004). Selain itu pengajar/dosen dapat memanfaatkan fasilitas internet untuk memperkaya bahan perkuliahan sehingga wawasan keilmuan mereka tidak menjadi mandeg.

TUJUAN DAN MANFAAT  PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana dosen menggunakan internet dan e-mail serta mengetahui apakah kegiatan dosen menggunakan internet dan e-mail sebagai sarana untuk memperlancar proses belajar mengajar. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: Secara teoritis diharapkan menambah pengetahuan dan wacana tentang peran internet dalam kehidupan akademis.Manfaat praktisnya adalah penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para akademisi tentang peran penting internet dalam kehidupan akademis.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Dalam hal ini tidak sampai melakukan pengujian hipotesis, tetapi dibatasi pada memakaian tabel frekuensi. Populasi penelitian ini adalah dosen FISIP UNSRI, mengingat jumlah dosen FISIP UNSRI masih relatif sedikit yakni sekitar 40 orang, maka teknik pengambilan sampel memakai total sampling, dimana seluruh dosen FISIP yang aktif mengajar dijadikan sampel.  Namun kondisi di lapangan menunjukkan bahwa dosen yang aktif mengajar dan bisa diwawancarai sebanyak 23 responden. Hal ini dikarenakan beberapa dosen melanjutkan studi dan beberapa diantaranya bekerja diperbantukan di pemerintah daerah maupun di KPU.
      Data primer diperoleh dari wawancara terstruktur (menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan) dengan para dosen yang masih aktif mengajar.       Analisis data mulai dilakukan setelah data terkumpul dari wawancara terstruktur dengan para dosen FISIP UNSRI. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitaif dan kualitatif. Metode kuantitatif dipakai dalam menginterpretasikan tabel-tabel frekuensi sedangkan metode kualitatif dimanfaatkan untuk menganalisis dan menguraikan hubungan sebab akibat dalam pemanfaatan internet di kalangan dosen FISIP UNSRI.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik memiliki dua Jurusan yakni Jurusan Administrasi Negara dan Jurusan Sosiologi. Sebagai fakultas yang bisa dibilang baru, terbentuk menjadi fakultas pada tahun 2000, telah memiliki sebanyak 46 orang staf pengajar. Jurusan Sosiologi baru memiliki 18 staf pengajar terdiri dari 10 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Sementara jurusan Administrasi Negara telah memiliki 28 orang staf pengajar terdiri dari 18 orang laki-laki dan  10 orang perempuan.
Berdasarkan tingakat pendidikan sebanyak 6 orang memiliki pendidikan terakhir S1, 1 orang S3 selebihnya berpendidikan S2. Ada beberapa dosen dan yang sedang melaksanakan tugas belajar, yaknin  sebanyak 9 orang ke jenjang S2 dan 5 orang ke jenjang S3.

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Berdasarkan umur responden ternyata kebanyakan responden yang diwawancarai  sudah berusia diatas 40 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel V.1  Umur Responden
Kategori Umur
Jumlah
Persentase
20-24
1
4.3%
25-29
4
17.4%
30-34
-
-
35-39
8
34.8%
40- ke atas
10
43.5%
Jumlah
23
100%
            Sumber P.2
Tabel tersebut menunjukkan jumlah pemakai internet di kalangan staf pengajar FISIP Unsri paling banyak berusia diatas 40 tahun. Hal ini sesuai dengan proporsi umur staf pengajar yang masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar kebanyakan berusia di atas 40 tahun. Sementara rentang umur 30-39, ada beberapa staf pengajar yang sedang melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3.
Berdasarkan status perkawinan, responden  staf pengajar mayoritas memilki status perkawinan sudah menikah. Berikut tabel tentang status perkawinan responden:
Tabel V.2 Status Perkawinan
Status Perkawinan
Jumlah
Persentase
Kawin
18
78.3%
Belum Kawin
4
17.4%
Janda/Duda
1
4.3%
Jumlah
23
100%
            Sumber P.3
Responden yang belum menikah umumnya para staf pengajar yang baru diangkat dan sebagai dosen muda. Masa kerja mereka baru sekitar antara satu sampai tiga tahun. Sementara dosen yang memilki status perkawinan sudah menikah adalah mereka yang telah berusia di atas 35 tahun atau memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun (meskipun belum berusia 35 tahun).
Bila dilihat dari jenis kelamin, dari 23 responden yang diwawancarai sebanyak 14 responden berjenis kelamin laki-laki dan 9 responden perempuan. Berikut tabel presentase responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel V.3 Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin
Jumlah
Persentase
Laki-laki
14
60.9%
Perempuan
9
39.1%
Jumlah
23
100%
            Sumber P.4
Persentase jumlah laki-laki lebih besar dibandingkan jumlah perempuan. Hal ini bukan karena kesengajaan dalam pemilihan responden memprioritaskan laki-laki tetapi karena memang jumlah tenaga pengajar laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. Hal ini terkait dengan proses penerimaan tenaga pengajar yang barangkali masih belum mempertimbangkan kesetaraan jender. Akibatnya proporsi jumlah pengajar laki-laki lebih besar dari pada perempun. Akan tetapi bisa jadi juga karena memang pada saat penerimaan staf pengajar peminat/pendaftar kebanyakan laki-laki.
Dari 23 responden yang diwawancarai, sebanyak 6 ressponden masih berpendidikan terakhir S1 dan 17 responden telah berpendidikan S2.  Tidak ada responden yang memiliki pendidikan terakhir S3. Berikut tabel tentang pendidikan terakhir responden:
Tabel V.4 Pendidikan Terakhir Responden
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
S1
6
26.1%
S2
17
73.9%
Jumlah
23
100%
            Sumber P.5
Mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir S2 (strata 2). Ini bisa difahami karena sebagai staf pengajar dituntut untuk mengembangkan wawasan keilmuan dan memperdalam ilmunya sehingga memiliki keahlian tertentu yang bisa ditularkan pada mahasiswa. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik baru memiliki dua jurusan yakni jurusan Sosiologi dan Administrasi Negara. Responden yang diwawancarai juga berasal dari dua jurusan tersebut. Berikut tabel responden berdasarkan jurusan;
Tabel V.5  Jurusan tempat Responden mengajar
Program Studi
Jumlah
Persentase
Administrasi Negara
12
52.2%
Sosiologi
11
47.8%
Jumlah
23
100%
            Sumber P.6
Dari tabel tersebut terlihat jumlah responden hampir sama antara jurusan Sosiologi dan jurusan Administrasi Negara. Responden dari masing-masing jurusan adalah staf pengajar yang aktif melakukan kegiatan belajar mengajar dan mudah ditemui pada saat datang ke kampus berdasarkan jadwal kuliah.
B PEMANFAATAN INTERNET

Dari 23 responden hanya satu orang responden yang mengaku tidak pernah membuka internet. Berikut tabel tentang pernah tidaknya responden membuka internet.
Tabel V.6 Pernah tidaknya Responden membuka internet
Kategori
Jumlah
Persentase
Pernah
22
95.7%
Tidak Pernah
1
4.3%
Jumlah
23
100%
            Sumber P. 8
Dari tabel tersebut diketahui pemanfaatan internet oleh dosen FISIP Unsri sudah cukup tinggi. Setidaknya mereka telah pernah membuka website dari server situs tertentu. Untuk melihat distribusi situs yang sering dibuka dosen FISIP Unsri dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel  V.7 Situs yang pernah dibuka dosen Fisip Universitas Sriwijaya
Nama Situs
Jumlah
Persentase
http:/www.yahoo.com
20
30.3%
http:/www.plasa.com
9
13.6%
http:/www.goegle.com
12
18.2%
http:/wwwdikti.or.id
14
21.3%
http:/www.lipi.or.id
5
7.6%
http:/www.rut.lipi.go.id
3
4.5%
http:/www unsri.ic.id
1
1.5%
http:/www indomedia.com
1
1.5%
http:/www lycos.com
1
1.5%
Jumlah
66
100%
Sumber P.9
Dari tabel tampak situs yahoo.com merupakan situs yang paling sering/banyak dibuka para responden dibandingkan dengan situs yang lain. Diikuti oleh situs Dikti.or.id serta Geogle.com.  Situs Dikti.or.id menduduki peringkat kedua bisa difahami karena kehidupan dosen berkaitan langsung dengan dunia pendidikan. Sementara Dikti.or.id merupakan situs yang memang dirancang untuk diakses para akademisi. Sementara itu bidang (informasi) yang sering dibuka melalui internet oleh para dosen FISIP Unsri dapat dilihat pada tabel berikut:




 Tabel  V.8 Bidang (informasi) yang sering dibuka melalui internet
Bidang (informasi)
Jumlah
Persentase
Berita (news)
13
14.1%
Hiburan (feature)
6
6.6%
Bisnis
4
4.3%
Informasi Pendidikan
15
16.3%
Informasi Penelitian
13
14.1%
Informasi Beasiswa
11
12.0%
e-mail
14
15.2%
Ilmu Pengetahuan
14
15.2%
SDM
1
1.1%
Olahraga
1
1.15
Jumlah
92
100%
Sumber P. 10
Data tersebut menunjukkan informasi pendidikan menjadi incaran dan minat utama para responden untuk diikuti. Namun tidak jauh dari informasi pendidikan, informassi tentang ilmu pengetahuan tampaknya juga banyak dibuka/dibaca begitu juga dengan pemanfaatan fasilitas email. Setidaknya 14 responden memanfaatkan e-mail untuk keperluan komunikasi dan pendidikan.
Bidang kajian yang sering dibuka dalah bidang sosial, kemudian politik, budaya dan pemerintahan. Bidang tersebut merupakan bidang ilmu yang dekat relevanssinya dengan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sehingga wajar jika bidang kajian tersebut banyak dibuka oleh para dosen FISIP. Data lengkap tentang bidang kajian yang dibuka para dosen dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel V.9 Kajian yang dibaca di internet
Kajian
Jumlah
Persentase
Teknologi
3
5.2%
Sosial
19
32.8%
Politik
17
29.3%
Pemerintahan
8
13.8%
Budaya
12
20.6%
Kesehatan/kedokteran
3
5.2%
Sumberdaya manusia
5
8.6%
Pertanian
-
0
Hukum
-
0
Ekonomi
6
10.3%
Kesenian
3
5.2%
Jumlah
58
100%
Sumber P.11
Meskipun berkecimpung di dunia sosial politik para dosen juga ada yang berminat membuka kajian lain seperti kesehatan, teknologi, SDM, ekonomi dan kesenian. Sementara kajian hukum dan pertanian tidak diminati untuk dibaca.

C. CARA PEMANFAATAN

Cara pemanfaatan internet dilihat dari tempat menggunakan internet, biaya yang dikeluarkan setiap membuka internet, frekuensi pemanfaatan dalam sebulan serta teman saat membuka internet.Ada beberapa pilihan membuka internet diantaranya di rumah sendiri, di kantor serta yang sering diminati adalah di warung internet. Berikut tabel tentang tempat menggunakan internet oleh para dosen FISIP Unsri:
Tabel  V.10 Tempat responden menggunakan internet
Tempat
Jumlah
Persentase
Di warnet
17
54.8%
Di rumah
6
19.4%
Di kampus/fakultas
3
9.7%
Di kampus/universitas/puskom
5
16.1%
Jumlah
31
100%
Sumber P. 12
Warung internet menjadi pilihan para dosen karena tidak semua dosen memiliki akses internet dari rumah. Selain itu biaya yang dikeluarkan juga bisa  di kontrol sesuai dengan keinginan. Namun ada juga dosen yang memang sengaja memilih mengakses internet dari rumah. Salah satu keuntungan mengakses dari rumah adalah waktu relatif bebas, tidak terganggu dengan pemakai lain serta kenyamanan pribadi terjaga.
Di FISIP Unsri dulu pernah ada fasilitas internet namun karena rusak sekarang belum bisa diakses kembali. Pada saat bisa dimanfaatkan ada beberapa dosen yang bisa memakai internet tersebut. Selain itu, di PUSKOM Unsri juga menyediakan internet dengan membayar setiap jam Rp. 6000,-. Ternyata ada beberapa dosen yang juga memanfaatkan fasilitas tersebut (5 orang). Biaya yang dikeluarkan responden untuk setiap membuka internet cukup bervariasi, tergantung kebutuhan akan informasi yang diinginkannya. Jika informasi yang hendak diperoleh banyak maka cenderung besar pula pengeluaran untuk membuka internet. Berikut tabel tentang biaya yang dikeluarkan setiap membuka internet.  
Tabel V.11  Biaya yang dikeluarkan untuk setiap membuka internet
Biaya (Rp)
Jumlah
Persentase
3.000-5.000
2
9.1%
6.000-8.000
7
31.8%
9.000-11.000
4
18.2%
12.000-14.000
4
18.2%
Di atas 15.000
5
22.7%
Jumlah
22
100%
Sumber P.13
Rata-rata biaya yang sering dikeluarkan kebanyakan responden berkisar Rp 6000,- sampai dengan Rp 8000,-. Biasanya warung internet mematok harga Rp 6000,- sampai Rp 7000,- perjam.  Berarti sekitar 1 sampai 1,5 jam responden membuka internet. Dari tabel juga bisa diketahui sebanyak 22,7% mengeluarkan biaya di atas Rp. 15 000,-. Responden yang masuk kategori mengeluarkan biaya diatas Rp 15 000,- ini biasanya memanfaatkan internet dari rumah sendiri.
Berikut tabel mengenai frekuensi membuka internet dalam sebulan.
Tabel V.12  Frekwensi membuka internet dalam sebulan
Frekuensi
Jumlah
Persentase
1-2 kali
6
27.3%
3-4 kali
6
27.3%
5-6 kali
3
13.6%
7-8 kali
2
9.1%
9-10 kali
3
13.6%
Lebih dari 10 kali
2
9.1%
Jumlah
22
100%
            Sumber P.14
Terdapat pula informan yang membuka internet sebanyak 5-6 kali, 7-8 kali dan 9-10 kali perbulan. Tampaknya intensitas membuka internet disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi yang diinginkan. Angka frekuensi membuka internet ini diperoleh dari rata-rat perbulan, bukan berarti setiap bulan pasti membuka internet dengan frekuensi tersebut.Dalam membuka internet ada beberapa kebiasaan dilakukan oleh para responden ada yang senang sendiri, dengan teman sesama dosen, teman diluar dosen dan dengan keluarga (suami, istri dan anak). Berikut tabel tentang teman membuka internet;





Tabel V.13  Teman membuka internet

Jumlah
Persentase
Sendiri
17
48.6%
Dengan teman dosen
7
20%
Dengan teman
5
14.3%
Keluarga
6
14.1%
Jumlah
35
100%
            Sumber P. 15

D. PROSES MENGENAL INTERNET

Para responden, berusaha mengenal internet dengan beberapa cara; seperti pada tabel berikut
Tabel V.14 Tempat pertama kali mengenal internet

Jumlah
Persentase
Dari media
11
40.7%
Dari teman
12
44.5%
Dari keluarga
3
11.1%
Dari pelatihan
1
3.7%
Jumlah
27
100%
            Sumber P.16
Ternyata proses mengenal internet yang pertama kali dialami dosen FISIP Unsri adalah dari teman (44,5%). Biasanya sebagai sesama pengajar informasi ilmu pengetahuan dan teknologi baru senantiasa diwacanakan di kampus atau ketika mereka bertemu sehingga tidak heran jika informasi internet mayoritas diketahui lewat teman. Ada kalanya membuka internet secara bersama, sehingga yang belum tahu menjadi tahu cara sederhana memanfaatkan internet. Selain itu, peran media ternyata cukup besar dalam menyebarkan informasi tentang internet dikalangan dosen FISIP Unsri. Media masa baik elektronik maupun cetak memberi kontribusi dalam mengenalkan dan mensosialisasikan internet. Meskipun kebanyakan dosen mengenal internet terutama dari teman dan media, tapi ternyata ada beberapa dosen yang mengikuti kursus tentang pemakaian internet. Berikut tabel tentang kursus pemakaian internet.
Tabel V.15 Kursus pemakaian internet

Jumlah
Persentase
Ya
5
22.7%
Tidak
17
77.3%
Jumlah
22
100%
            Sumber: P 17  
Dari 22 responden terdapat 5 orang (22,7%) mengikuti kursus pemakaian internet. Tempat mengikuti kursus ini ada yang di Unsri, ada juga yang di luar Unsri.  Tidak ada biaya mengikuti kursus di Unsri, semua diikuti secara gratis sebagai upaya peningkatan kemampuan dosen di bidang pemanfaatan teknologi internet. Akan tetappi tidak bisa semua dosen memiliki kesempatan mengikuti kursus ini. Setiap fakultas hanya diambil satu atau dua orang setiap kursus dilaksanakan. Selain itu, ada 7 responden mengikuti pelatihan pemakaian internet. Berikut  tabel tentang pelatihan pemakaian internet.
Tabel V.16 Pelatihan pemakaian internet

Jumlah
Persentase
Ya
7
31.8%
Tidak
15
68.2%
Jumlah
22
100%
Sumber P.18
Tempat pelatihan internet  di Unsri tetapi ada juga yang pelatihan di luar Unsri dengan membayar 150-200 ribu rupiah. Berbeda dengan kursus pemakaian internet, pelatihan ini meskipun diadakan di Unsri, ada beberapa responden yang mengaku membayar uang sebesar Rp. 50.000,-.

E. PROSES BELAJAR MENGAJAR

Setelah mengikuti pelatihan maupun kursus  dan bisa memakai/membuka  internet, para dosen memanfaatkan internet untuk bermacam keperluan. Salah satu diantaranya untuk memperoleh bahan pengajaran. Berukut tabel tentang pemanfaatan internet untuk memperoleh bahan pengajaran.
Tabel V.17 Pemanfaatan internet untuk memperoleh bahan pengajaran

Jumlah
Persentase
Ya
18
81.8%
Tidak
4
18.2%
Jumlah
22
100%
            Sumber P 20
Dari 22 responden yang memanfaatkan internet ternyata 81,5 % memanfaatkan internet untuk memperoleh bahan pengajaran. Internet memang mennyediakan fasilitas yang begitu banyak termasuk informasi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Beberapa website yang menyediakan informasi pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah www.yahoo.com, www.geogle.com , www.dikti.org.id, www.lipi.go.id dan lainnya.
Proses perkuliahan akan lancar ketika terjadi hubungan timbal balik antara pengajar dan mahasiswa, bukan proses pengajaran yang searah. Komunikasi yang lancar, mudah difahami menjadi penting untuk sampainya pesan/materi perkuliahan. Salah satu cara memperlancar perkuliahan dengan menganjurkan mahasiswa menambah bahan kuliah dengan membuka/mengakses internet. Berikut tabel mengenai pernah tidaknya dosen menganjurkan mahasiswa menambah bahan kuliah dari internet.
Tabel V.18 Anjuran mahasiswa memanfaatkan internet, menambah bahan kuliah

Jumlah
Persentase
Pernah
19
86.4%
Tidak pernah
3
13.6%
Jumlah
22
100%
            Sumber P.21
Selain bahan untuk pengajaran, dosen kadangkala menganjurkan mahasiswa mengerjakan tuugas perkuliahan dengan merujuk sumber pada internet. Berikut tabel tentang tugas mahasiswa yang merujuk pada internet.

Tabel V.19 Tugas mahasiswa yang merujuk pada internet

Jumlah
Persentase
Ya
13
59.1%
Tidak ada
9
40.9%
Jumlah
22
100%
            Sumber P.22
Menurut 13 responden, mereka memiliki mata kuliah yang memberikan tugas kepada mahasiswa dimana para mahasiswanya memakai internet sebagai rujukan materi/bahan mengerjakan tugas. Menurut mereka, informasi yang muncul di internet relatif baru (up to date), sehingga wawasan mahasiswa tidak terpaku pada buku teks yang memiliki kecenderungan buku terbitan lama, paling baru edisi satu tahun sebelum materi kuliah diberikan.
Sementara itu dari 23 responden penelitian ini terdapat 2 orang dosen yang membuka/memiliki website sendiri untuk memperlancar proses belajar mengajar. Alasan membuka website sendiri selain untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar juga karena ingin mencoba menerapkan hasil pelatihan pendidikan berbasis web yang diikutinya secara gratis di Unsri. Berikut tabel persentase dosen yang membuat website sendiri.



Tabel V.20 Pembuatan website untuk memperlancar belajar mengajar

Jumlah
Persentase
Ya
2
9.1%
Tidak
20
90.9%
Jumlah
22
100%
            Sumber P.23
Meskipun hanya dua orang yang membuka website sendiri, tapi ini menunjukkan bahwa ada yang berminat mengembangkan kemampuan memakai internet dan memanfaatkan internet sebagai media untuk mengenal teknologi yang lebih maju serta sebagai ajang beruji ekperimen terhadap materi pelatihan membuat web yang pernah didapat oleh responden tersebut. Ketika ditanya tujuan membuka website, responden mengatakan salah satunya adalah untuk kegiatan perkuliahan seperti menampilkan materi kuliah serta konsultasi skripsi. Berikut tabel tentang tujuan membuka website.
Tabel V.21 Tujuan pembukaan web site
Tujuan
Jumlah
Persentase
Materi kuliah
2
66.7%
Konsultasi skripsi
1
33.3%
Bimbingan/konsultasi akademik
0
0
Jumlah
3
100%
         Sumber P. 24
Satu orang dosen mengaku membuka web site untuk kepentingan menyampaikan materi kuliah dan konsultasi skripsi. Sementara satunya lagi mengaku hanya untuk kepentingan menampilkan bahan materi kuliah.
Fasilitas E-mail yang ditawarkan internet internet juga menjadi sarana bagi beberapa pengajar untuk proses belajar mengajar. Biasanya para dosen yang memiliki keterbatasan tempat dimana ia haruss berada diluar kota cukup lama, memanfaatkan email ini sebagai media komunikasi dengan para mahasiswa bimbingan mereka. Berikut tabel dosen yang memanfaatkan e-mail untuk proses belajar mengajar.
Tabel V.22  Pemanfaatan e-mail untuk proses belajar mengajar
Pemanfaatan
Jumlah
Persentase
Ya
7
31.8%
Tidak
15
68.2%
Jumlah
22
100%
            Sumber P. 26
Ternyata ada 7 orang (31,8%) yang menggunakan email sebagai saran mengatasi keterbatasan jarak antara  mereka dengan mahasiswa. Tujuan mereka memanfaatkan email antara lain untuk konsultasi skripsi dan pemberian materi kuliah. Berikut tabel mengenai tujuan pemanfaatan email.
Tabel V.23 Tujuan pemafaatan email dalam proses belajar mengajar
Tujuan
Jumlah
Persentase
Materi kuliah
3
42.9%
Konsultasi skripsi
4
57.1%
Bimbingan/konsultasi akademik
0
0
Jumlah
7
100%
         Sumber P.27
Ada beberapa dosen yang diutungkan dengan adanya fasilitas email dari internet ini, yaitu mereka yang memiliki bimbingan skripsi sementara dosen tersebut berada diluar kota Palembang ataudi tempat lain karena adanya keperluan tertentu. Faktor jarak, untuk kemudahan serta praktis merupakan alasan yang dikemukan mereka menggunakan email sebagai sarana komunikassi dengan mahasiswa.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: Mayoritas dosen FISIP Unsri telah memanfaatkan internet tidak hanya untuk keperluan belajar mengajar, tetapi juga untuk kepentingan memperoleh informasi lain.Situs yang sering dibuka oleh dosen FISIP Unsri adalah www.yahoo.com
Informasi yang sering dibuka melalui internet adalah informasi pendidikan, ilmu pengetahuan, email, penelitian, berita dan lainnya.Kajian yang sering dibaca terutama kajian sosial politik dan budaya.Para dosen mengakses internet terutama kebanyakan dari warung internet daripada dari rumah sendir. Ternyata, meyoritas dosen mencari tambahan materi kuliah dari internet.Frekuensi membuka internet di kalangan dosen FISIP Unsri antara 1-4 kali perbulan dengan mengeluarkan biaya rata-rat 6-8 ribu stiap kali membuka internet. Meskipun tidak mayoritas ternyata ada beberapa dosen yang membuka website (2orang) yang berungsi salah satunya untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar terutama menampilkan materi kuliah dan konsultasi skripsi.Begitu juga dengan pemanfaatan email, meski tidak mayoritas hanya 31,8%, para dosen memanfaatkan email untuk proses belajar mengajar yakni untuk konsultai skripsi dan materi kuliah. Mengingat kebutuhan  dan minat yang begitu besar akan juga memberi kontribusi bagi kemajuan dan kelancaran kegiatan belajar mengajar dan juga meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan keilmuan para dosen.


DAFTAR PUSTAKA

Abrar, Ana, Nadhya, 2003, Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu Komunikasi,  
LESFI, Yogyakarta.

Siregar, Ashadi, 2003, Negara, Masyarakat dan Teknologi Informasi,  Makalah Dies
Natalis FISIPOL UGM, Yogyakarta.

Suharman, Andi, 2004, Internet sebagai Sumber Informasi dalam Pengembangan
Pendidikan, Sain dan Teknologi, Makalah Seminar dan Lokakarya Sehari di
Unsri, Palembang.

Syarif, Nirwan, 2004, Internet sebagai Sumber Informasi dalam Pengembangan
Pendidikan, Sain dan Teknologi, Makalah Seminar dan Lokakarya Sehari di Unsri, Palembang.



* Staf  Pengajar Jurusan Sosiologi FISIP Unsri

No comments:

Post a Comment