Wednesday, February 1, 2012

tradisi utilitarian

Tradisi Rasional/Utilitarian*
Yunindyawati  (SPD/I363100011)

Tradisi ini merupakan tradisi kedua yang di tawarkan Randall Collins.  Mulanya, pada era tahun 1700-1800 dinamakan faham utilitarian, dikenalkan oleh para filosof Inggris. Faham ini sangat memiliki kedekatan dan berhubungan dengan disiplin ekonomi. Pada akhir tahun 1800an utilitarianism tidak banyak digunakan dan ekonomi lebih diprofesionalkan. sampai pada tahun 1950an ketika sosiolog mulai memformulasikan teori yang dikenal dengan teori pertukaran sosial. Di bidang lain seperti politik, filsafat, dan beberapa ahli ekonomi memilih pendekatan ini untuk mengaplikasikan di bidang yang mereka tekuni. pada tahun 1970an dan 1980an, faham ini berkembang luas dan biasa disebut sebagai "pilihan rasional"  dan ada beberapa yang menyebut"tindakan rasional". Di bidang orientasi kebijakan menyebutnya "pilihan publik" teori. Randall sendiri menggunakan istilah utilitarian untuk menyebut tradisi ini.
Teori rasional/utilitarian
Teori ini bukan membahas sosiologi semata tetapi overlap dengan bagian-bagian sosiologi yang lain. Gambaran tentang tradisi ini seperti arus yang menyeberangi pesawat yang terbang rendah. Awalnya muncul membentuk sungai sendiri kemudian menjadi canal sempit untuk mempublikasikan menjadi sungai kemudian menjadi banjir yang mengikis lumpur dan mencucinya dari sungai kemudian menjadi bagian dari disiplin ilmu sosial. Dapat dikatakan pilihan rasional sekarang digambarkan pergerakannya sebagai sesuatu yang akan menyatukan ilmu sosial menuju satu aliran sungai mengalir ke laut. Namun ada pemikiran lain yang menentang pemikiran ini.
Terlepas dari metafora di atas, Randall collin mengatakan bahwa tradisi rasional telah meletakkan beberapa perbedaan; pertama, satu aspek dari utilitarian memiliki kemiripan dengan teori konflik, terutama dalam melihat kepentingan individu menghitung keuntungan, dunia material, keuangan, biaya fisikal. Orang lebih tertarik pada uang tentunya tetapi ada tendensi untuk memperlakukan keseluruhan kepentingan sebagaimana analogi penghitungan uang. Di sisi lain, ada satu aspek dari pilihan rasional modern atau teori pertukaran yang lebiih soft dari pada teori konflik. Teori ini menekankan pada penggambaran sebuah dunia dimana manusia rasional membuat pertukaran diantara mereka, karenanya setiap kegiatan dilakukan untuk mendapatkan yang terbaik. Teori ini mencoba menunjukkan bagaimana pentingnya norma dan bagaimana pertukaran mencari keadilan dan kesetimbangan sehingga orang akan mendapatkan pertukaran yang fair. Sementara ahli ekonomi menyebutnya “ invisible hand”. Jenis lain dari teori rasional/utilitarian modern; teori-teorinya tidak memperhatikan isu dari konflik kebijakan tetapi menunjukkan secara teknis memungkinkan untuk menjelaskan masyarakat dengan motivasi rasional individu.
Muncul dan runtuhnya filosofi utilitarian
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, tradisi ini dikenalkan oleh filosof Inggris. Beberapa ide dasar tradisi ini diletakkan oleh John Locke yang dikenal dengan ideologi “revolusi glorious”. Manuskrip bukunya berjudul “social order’”. Bagi Locke starting pointnya adalah alasan individual; individu tentu memiliki hak-hak dasar yang tidak diberikan oleh pemerintah. Bagi pemerintah hal itu hanya merupakan krreasi kontrak sosial antar individu. David Hume memberikan prinsip bahwa seluruh kepercayaan dibangun oleh asosiasi ide yang didasarkan pada jenjang dimana terjadi sensasi dan hal ini membentuk beberapa jenis ide tentang dunia fisik. Hume mencontohkan bahwa mengapa mempercayai matahari esok akan terbit kembali, itu karena kita menjjumpainya beberapa kali sebelumnya tetapi tidak ada jaminan matahariakan terbit. Hanya kepercayaan habitual. Bagi Hume, kebiasaan dan custom mengatur pikiran dan sejak semuanya melewati pikiran individu. Kebiasaan ide asosiasi adakan “perekat alam semesta”. Hume beranjak dari ambigunya filosofi J.Locke antara penggambaran apakah rasional individu harus dilakukan.
Sementara David Harley berpendapat seluruh ide diseleksi, sebab asosiasi mereka berhubungan dengan sakit atau senang dan membentuk ide estetika dan moral. Adam Smith (1759) dengan buku teori sentimen moral (teman Hume); menunjukkan bahwa yang bagus membawa kesenangan dan yang jelek membawa luka. Dia mensistematisasikan doktrin Laissez Faire pada prinsip ekonomi. Kesenangan dan kelukaan individu menjadi barang dan biaya ekonomi. Jeremy Bentham seorang lawyer; mendudukung popularitas Smith dengan menunjukkan bahwa kepentingan pribadi dapat direkonsiliasikan demi keuntungan. Dia mencari equivalensi pasar ‘invisible hand” dan dia percaya hal ini dapat dibentuk dari code legal rasional. John S Mill meletakkan prinsip kebebasan berbicara dan advokasi hak-hak perempuan. 
Tokoh-tokoh pertama sosiologi seperti Spencer di Inggris WG Sumner di AS mengenalkan dan memahami laissez faire liberalism dengan kakarteristik sedikit sosiologis. Sosiolog seperti E Durkheim mencari bentuk kolektif melawan konflik sosial dan anomi individu di mana dilihat sebagai bawaan utama industri kapitalis. Durkheim meletakkan prinsip-prinsip sosiologi pada sebuah arah baru; mengkritik klaim utilitarian bahwa individu adalah penting bagi masyarakat dan mencoba menunjukkan moral diantara orang lebih mendasar dari pertukaran di pasar. Perkembangan utilitarian di abad 20 mati karena di level intelektual, abad 20 menjadikan nilai-nilai menjadi relatif.
Membawa kembali individu
Pada tahun 1950an versi yang hampir sama dengan utilitarianism mulai dikristalisasi di sosiologi, tetapi akar dan perhatiannya sedikit berbeda. Jika filosof utilitarian dengan pandangan ekonomi mereka, maka Durkheim, Weber, Mead dan Parson berpendapat berbeda. Saat itulah utililtarian ditinggalkan. Tahun 1950an G Homans menyerang teori struktural fungsional Parson. Menurutnya, sosiologi tidak perlu tergantung pada konsep yang diformulasikan oleh sistem sosial abstrak dimana tidak seorangpun pernah melihat realisasinya. Karenanya sosiologi perlu akumulasi basis yang solid yaitu penelitian tentang cara-cara manusia berinteraksi. Prinsip pentingnya dikenal dengan hukum homans yang  menyatakan bahwa; individu berinteraksi satu sama lain mereka saling menyukai karena memiliki kesamaan, mereka nyaman dengan standar umum. Dia berpendapat bahwa; proses berkelompok itu penting. Apa yang dikemukakan homans menunjukkan bukan hanya teori sosiologi kembali ke individu tetapi jjuga menempatkan proses individu membuat pertukaran yang di kenal dengan teori pertukaran. Tahap selanjutnya teori pertukaran menjadi kuranng menarik dan justru lebih mengarah ke disiplin psikologi.
Sementara itu Randall berpendapat dengan menggaris bawahi jika pertukaran sosial menekankan pada inequality dan power maka utilitarian menekankan bagaimana barang diproduksi dalam jumlah besar. Homans dan Peter Blau memberi kontribusi tentang prinsip-prinsip resiprositas sebagai dasar penjelasan sistem. Karenanya teori utilitarian berkembang dari ekonomi ke fenomena sosiologi.
Penemuan sosiologi tentang sexual da perkawinan 
Secara sosiologis konsep pertukaran sosial bisa menjelaskan dan menunjukan bahwa  ada kecenderungan orang menikah dengan kelas sosial yang sama, berdasar pendidikan yang sama, etnis yang sama dan lain-lain. Selain itu fenomena perilaku seksual berbeda antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki akan menikah jika sudah mapan secara ekonomi dan pekerjaan. Akibatnya dia bisa mengkontrol sumberdaya. Hal ini bisa menjadi invisible hand dalam reproduksi stratifikasi sosial.
3 penerapan kajian sosiologi: inflasi pendidilan, gerakan tenaga kerja dan barang ilegal
Pendidikan menjadi sistem pusat stratifikasi sosial. Nilai pendidikan samaseperti uang/ sirkulasi uang. Barang ilegal beredar sebagaimana hukum demand and suplaynya ekonomi. Kepentingan rasional individu membawa pada ketimpangan sosial. Paradoks dan limit dari rasionalitas: pertama pada level individu dan kedua bagaimana individu rasional dapat membentuk grup  (Bounded rationality).  Solusi rasional untuk pembentukan solidaritas sosial.
 Hecter dan Coleman memformulasikan pendekatan berbeda rasional pembentukan solidaritas sosial. Jika teori pilihan rational benar maka setiap institusi sosial dibentuk oleh kepentingan aktor. Karenanya anggota kelompok perlu dimonitor dan di beri sangsi untuk mencegah kesalahan/kejahatan. Kelompok kecil lebih mudah dibentuk solidaritasnya. Karenanya coleman percaya rasionalitas individu membentuk organisasi.
Ilmu kebijakan utilitarian baru
James Buchanan memformulasikan teori pilihan publik yang menggambarkan beberapa  konsekuensi negatif dari pandangan utilitarian tentang politik. Terutama dikaitkan dengan pemilu. 
Sumber;
Collins, Randall, 1994, Four Sosiological Traditions, New York. Oxford University
Press.

No comments:

Post a Comment