Thursday, February 2, 2012

sustainability development

1.      Sustainability development apa perlu mengandalkan Negara?
2.      Apakah benar lebih bagus memperkuat komunitas/grass root?
Oleh: yunindyawati
PEMBAHASAN
Pembangunan berkelanjutan merupakan istilah yang sering di dengar terutama ketika era regim Soeharto.  Pada waktu itu, pembangunan berkelanjutan menjadi jargon politik yang termanifestasikan dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Namun dalam perkembangan sejarah, pembangunan berkelanjutan ini tampaknya lebih menekankan pada berkelanjutan dari aspek ekonomi. Pertumbuhan ekonomi terus dikejar dengan mengadopsi teori Rostow, Keynes dan teori ekonomi Barat lainnya.
Focus utama pada pertumbuhan ekonomi ini, dari sisi perbaikan ekonomi rakyat jelas terjadi peningkatan dibanding pada jaman regim Soekarno. Namun di sisi lain,  pembangunan berkelanjutan menuntut bukan hanya ekonomi saja yang dibutuhkan tetapi pembangunan berkelanjutan di seluruh aspek kehidupan. Setidaknya ada tiga konsep keberlanjutan yang harus dipahami oleh proses pembangunan yaitu: keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan ekologi dan keberlanjutan social. Keberlanjutan ekonomi mampu menghasilkan barang dan jasa, keberlanjutan ekologi mampu memelihara sumber daya alam, menghindari eksploitasi dan keberlanjutan social mampu mewujudkan kesetaraan.
Untuk bisa mewujudkan pembangunan berkelanjutan di era sekarang ini rasanya sangat sulit jika hanya mengandalkan peran Negara.  Pertumbuhan ekonomi untuk modernisasi mengusung kapitalime global dan menjadikannya bersatu dalam sistem. Oleh karena itu tidak diragukan lagi adanya kaitan antara sistem pemerintahan dan sistem kapitalisme berjalan seiring jalan. Tampaknya kapitalisme menjadikan Negara sebagai agen untuk menginvestasikan modal dan mengalirkan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya bagi kapitalis. Dari perspektif teori sistem dunia, terdapat sejarah peran penting kapitalisme dalam mendominasi dan mengendalikan proses ekonomi dunia. Dalam konteks empiris, terdapat fakta bahwa industry menyatu dalam sistem ekonomi Negara dan mengglobal di seluruh dunia.
Industrialisasi berkaitan dengan ekologi karena eksploitasi alam dan dampak industry terhadap lingkungan. Ini  menjadi studi yang menarik dan penting demi kelangsungan hidup manusia dan demi pembangunan berkelanjutan. Kerusakan ekologi berkaitan dengan aspek-aspek modernisasi: kapitalisme, globalisasi, industrialisasi, pertumbuhan ekonomi, militerisme, ketidakseimbangan relasi perdagangan dan distribusi. Penelitian York dkk (dalam Redclift 2010)  secara jelas menunjukkan hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa keberlanjutan pembangunan ekonomi meninggalkan bahkan merusak keberlanjutan ekologi.
Jika pemerintah tidak bisa diandalkan, lalu apakah penguatan komunitas/grass root  menjadi penting dengan asumsi mereka mampu menjadi objek sekaligus subjek dalam pembangunan berkelanjutan? Sebuah ilustrasi bagaimana komunitas mampu melawan intervensi kapitalis di wilayahnya diuraikan oleh Vandana Shiva dalam bukunya Bebas dari Pembangunan. Menurutnya pembangunan adalah hegemoni barat yang belum tentu cocok untuk daerah lain termasuk India. Di saat penguasa dan pengusaha menyatu menggunakan topeng pembangunan untuk kepentingan kapitalis,hendak menebangi hutan maka  para perempuan India yang memahami alam sebagai ibu, melakukan perlawanan dengan gerakan Chipko. Para perempuan yang menjadikan hutan sebagai sumber kehidupan berbondong-bondong lari ke hutan dan bergandengan tangan melindungi pohon agar tidak di tebang. Mereka memeluk pohon-pohon yang ada dihutan. Akhirnya kontraktor mundur dan mencari daerah lain, begitu mendengar rencana pembukaan hutan di daerah tersebut para perempuan berhimpun dan bergerak untuk mennyelamatkan hutan. Lagi-lagi upaya kontraktor gagal.
Gambaran di atas menunjukkan pentingnya komunitas grass root dalam menjaga keberlanjutan pembangunan (dalam konteks ekologi). Seandainya muncul kesadaran kritis di banyak komunitas maka bukan tidak mungkin keberlanjutan itu bisa terwujud. Persoalannya adalah, di tingkat grass root kekuatan untuk bergerak, capability, kewenangan dan kesadaran bersama belum muncul. Yang ada adalah mereka terhegemoni dengan kekuasaan Negara dan kalau pun ada yang sadar, mereka tidak punya kekuatan untuk bertindak.
Oleh karena itu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan diperlukan sinergi antara grass root dan Negara. Focus utamanya menempatkan komunitas grass root sebagai objek sekaligus subyek pembangunan berkelanjutan. Artinya masyarakat yang memiliki kesadaran dan kekuatan untuk bertindak secara sadar dan cerdas tidak karena dominasi Negara. Fungsi Negara bukan sebagai representasi kepentingan kapitalis, tetapi justru sebagai pelindung grass root agar tidak tereksploitasi kapitalis, melalui berbagai mekanisme aturan, kebijakan dan segala daya upaya yang bisa dilakukan oleh Negara.  Namun mungkinkah Negara bisa berfungsi seperti itu? Rasanya sangat utopis dan sulit terwujud karena kapitalisme global yang merayah dalam segala sendi kehidupan termasuk sistem Negara.

1 comment:

  1. Tiobear and titanium dab nail art in titanium nail art, handmade
    Titanium Dental Tattoo Art. titanium dental At T-E.R.D., the most advanced used ford edge titanium and most advanced science and titanium trim reviews engineering applications, Titanium Dental ford ecosport titanium Tattoos and samsung galaxy watch 3 titanium Services are

    ReplyDelete